Sabtu, 29 Januari 2011

KKG BERMUTU KURANG DUKUNGAN PARA KASEK

SDN DONGKAL I-.Lagi-lagi  keluhan datang dari kegiatan KKG bermutu,bukan satu atau  dua bahkan bisa dikatakan puluhan Ketua KKG BERMUTU yang di temui penulis mengeluh (baca:jengkel) karena kurangnya dukungan totalitas para “Kasek” di ruang lingkup KKG Bermutu di gugus terkit.malah ada kesan mereka berjalan masing-masing antara KKG BERMUTU dan KKS (baca:”KASEK”) di kabupaten Karawang. 

Ini satu fenomena luar biasa yang bisa membinasakan arti dan tujuan KKG bermutu  serta semangat peserta KKG bermutu sendiri.  Dan tentu pula, masalah keluh kesah Ketua plus para peserta KKG Bermutu ini kelak bisa  jadi salah  satu  akar penyebab itu hancurnya(baca:kegagalan) program KKG Bermutu.

Tadi siang penulis singgah di SDN Pulojaya I kecamatan Lemahabang Karawang,ternyata hal serupa di ungkapkan para peserta KKG bermutu gugus 3 kecamatan tersebut . dilokasi   sedang berlangsung acara pertemuan yang KKG Bermutu Onsevice (baca:pertemuan ke -9).

Beberapa  saat kemudian penulis temui Aos Firdaos SP.d  Ketua gugus 3 dan dia ke penulis membeberkan tentang stemen para peserta yang di ungkapkan ke penulis”,Benar adanya kami di KKG butuh dukungan dari semua elemet terkait di kegiatan ini utama para Kasek di gugus 3.seyogyanya keberadaan KKG bermutu di tunjang bukan berjalan sendiri-sendiri tanpa kehadiran &motivasinay atau refleksi postip masing-masing kasek ke rekan guru yang tergabung di kegiatan ini. KKG lahan cari ilmu dan pengalaman(baca:materi-materi KKG sangat bermanfaat) minimal untuk  RRP setiap rekan guru bisa baik dan benar di buatnya setelah adanya KKG bermutu  hingga koneksitas terwujudnya PTK (Baca :Solusi) dan berujung PTS positip (Baca:pemecahan & Penyelesaian Kasus tidak buntu karena PTK-PTK rekan guru yang di tampung jadi PTS rampung di kerjakan secara bersama & senafas di sekolah masing-masing).

Sambungnya,mengenai karakter para rekan guru mulai ke arah perubahan positip atau menuju paradigma baru dunia pendidikan (baca:kedisplian ketekunan,kehadiran di lokasi,shering,dan penguasaan ICT) .Juga katannya,”Alhmdulillah para rekan guru sudah bisa di anggap berupaya maksimal untuk bisa mengekpresikan tujuan dan makusd  adanya program KKG Bermutu secara real”  namun semua hanya akan bisa di lalui secara sempurna tentunya dengan bertahap (baca:selesaikan tahapan di  KKG bermutu yang mengacu Juklak-Juknis/modul).

Saat di singgung adanya  salah satu narasumber dari kabupaten Karawang yang kurang bisa di pahami oleh para peserta saat pemberian materinya di arena KKG Aos menjawab pula dengan jujur,”Keluh kesah itu memang  benar adanya,pemberi materi (inisial A asal Cikampek) ngambang dalam penyampaian bahan ke peserta dan hal ini,tangkis Aos.”Kami kalau ada hal demikian mensiasatinya dengan pemandu lokal/pengawas UPTD TK/SD Disidkpora kami untuk mengupas tuntas materi yang dia  berikan,papar Aos yang juga guru SDN Pulojaya I.

H.Jajuli salah  tokoh pendidikan asal Bekasi kota saat di hubungi pertelepon gengamnya “diskusi pendidikan singkat “ tentang proses KKG Bermutu di Bekasi & Karawang  dia mengungkapkannya”,Kendala hampir sama yang di terjadi, di kami dan di daerah anda.Sebenarnya  akar persoalan karena kurangnya kesadaran dari para “Kasek “yaitu,” mereka kasek